Rabu, 16 Juni 2010

malam yg sunyi

Di malam yang kian hening
Di tengah dingin yang menusuk kulit
Membuat hati tak bisa bergeming
Menghadapi cobaan yang kian membelit

Di tengah malam yang sunyi
Di kegelapan yang kian sepi
Ku ingin teteskan air mata
Menghadapi kesedihan yang terus menerpa

Tapi kupercaya
Dialah satu-satunya yang Maha Kuasa
Yang bisa menentramkan jiwa
Menenangkan hati yang berduka

Aku tak ragu
Dialah satu-satunya yang Maha Tahu
Selalu terjaga dan tak pernah tertidur
Melindungi hamba-hamba-Nya yang bersyukur

kenangan

Telah lama...
kita saling mengenal dan saling memahami,
saling mengasihi dan saling berbagi cerita,
berbagi rasa dan berbagi canda..

Namun..
kau jatuhkan hatimu padanya..

Tak tau kah kau,
bahwa akulah..
yang lebih perduli dan lebih mengasihimu?

Tapi,
ku kan coba terima semua ini..

pergilah kasih..
raih semua keinginanmu tuk berada di sisinya..
raih semua impianmu..
ku kan biarkan rasa ini berada dalam hatiku..

kan ku obati sakit ne sendiri,
tampa kau disisiku..

bimbang

Hatiku kian hari kian tak menentu
Bimbang, Sepi karna terus menunggu
Entah sampai kapan ku kan bertahan
Terus kupendam ataukah harus terungkapkan

Walau semua harus kulalui dengan tangisan
Walau semua harus kulalui dengan kesedihan
Walau aku ahrus teteskan air mata
Walau hatiku harus merasa terluka

Tapi ku yakin, di sana masih ada harapan
Harapan tuk gapai kebahagiaan
Ku yakin, masih tersisa sedikit cita
Tuk bisa hidup dan berjalan bersama

bagaimana bisa

Bagaimana mungkin

Mentari berkabung dalam selimut gelap

Sedang tak satupun angin bersenandung

Ratap perih menggema dalam kotak sunyi berduri

Ingin pergi

Ingin lalui

Namun tak satupun kuda hendak bergeming

Hanya diam

Tak bicara

kepastian

Perpisahan adalah kepastian

Waktu berjalan, tak bisa di mundurkan

Berjalan pelan, tak bisa dimajukan

Kematian adalah keniscayaan

Tak bisa di tolak, tatkala ia datang

Tak bisa diminta, takala hidup bosan

Perpisahan...oh...kepastian

Kematian...oh...keniscayaan

Janji tuhan, pasti datang

Hari akhir adalah janji tuhan

Tak mengerti, waktunya kapan datang

Tak tahu diterima, nikmat atau siksaan

Perpisahan adalah kepastian

Kematian adalah keniscayaan

puisi

  • O, Tuhanku
  • Biarkan aku menjadi embunmu
  • Memancarkan terangmu
  • Sampai aku hilang lenyap olehnya .......
  • Soli Déo Gloria !

cinta guru

Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru

Hingga murid slalu menunggu-nunggu

Tak pernah datang terlambat

Aturan waktunya sungguh akurat

Pelajaranpun penuh dengan variasi

Dengan beragam macam aksi

Teriakan, tepuk tangan dan tawa

Yel-yel dan nyanyian bergema

Memberi semangat pada semua

Memberi dorongan untuk mencoba

Dengannya kelas jadi bernyawa

Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda

piusi"Ibu

Ibu!

Kelunak lembutanmu yang bersih

Merupakan rahmat bagi kami.

Kamu,

Merupakan kekuatan

Dan benteng agama.

Wahai,

Orang yang menghentikan

Penyusuan,

Anak dalam kalangan kami

Berdasarkan tauhid,

Kasih sayangmu memberi nilai

Kemampuan kami, memberi warna

Amal dan fikiran kami.

Wahai, pemangku amanah

Berdasarkan syair nyata,

Di dalam nafasmu

Terletak kehidupan agama

Berhati-hatilah melalui zaman,

Bimbing eratlah anak-anakmu.

puisi ulg tahun

Dalam suka mulut tertawa

Dalam duka mata berkaca

Dalam kaku pikir terpaku

Dalam waktu langkah satu-satu

Ada batu semangat tak mati kutu

Ada lubang jati diri tak hilang

Terseok-seok menyusur jalan berkelok-kelok

Jatuh bangun namun tetap tekun

Demi masa depan

Demi kesejahteraan

Demi kebahagiaan

Demi Tuhan, teruslah berjuang

puisi nperpisahan

Bagaimana mungkin

Mentari berkabung dalam selimut gelap

Sedang tak satupun angin bersenandung

Ratap perih menggema dalam kotak sunyi berduri

Ingin pergi

Ingin lalui

Namun tak satupun kuda hendak bergeming

Hanya diam

Tak bicara

ridu

akan ke manakah angin melayang

tatkala turun senja nan muram

pada siapa lagu kuangankan

kelam dalam kabut rindu tertahan

datanglah engkau berbaring di sisiku

turun dan berbisik tepat di sampingku

belenggulah seluruh tubuh dan sukmaku

kuingin menjerit dalam pelukanmu

akan kemanakah berarak awan

bagi siapa mata kupejamkan

pecah bulan dalam ombak lautan

dahan-dahan di hati berguguran

indahnya persahabatan

Tiada mutiara sebening cinta..

Tiada sutra sehalus kasih sayang..

Tiada embun sesuci ketulusan hati..

Dan tiada hubungan seindah persahabatan..

Sahabat bukan

MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..

EKONOMI yang mengharapkan materi..

PPKN yang dituntut oleh undang-undang..

Tetapi

Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa..

hati di atas kertas

Ku lukis wajahmu di atas senja.
Ku ingin kau tahu rasa yang ada.
Temani air mata ku...
Hinggapi sepi-sepi...
Berikan bahagia...
Cinta ini akan membawa kita kembali menuai rindu.
Lama sudah kita bepisah.
Izinkanlah aku berbisik merdu.
Bahwa aku masih mencintaimu.

ada apa dg cinta

Seperti bulan lelap tidur di hatiku
Yang bernding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya?

Meninggalkan hati untuk dicaci
Percaya…sampai darah ke lutut pun
Aku tak percaya

Lalu..rumput tersabit
Sekali ini aku lihat karya surge
Dari mata seorang hawa

Percaya…tak tahu
Ada apa dengan cinta ? dan..aku akan kembali
Untuk mempertanyakan cinta nya
Bukan untuknya,bukan untuk siapa
Tapi untuk ku, karena ku ingin kamu
Itu saja….

kau yg jauh

Jarak pandang yg terhalanh oleh gunung dan lautan
Namun mata ku senantiasa terpandang ...karena kau ada dalam ingatan..
Aku tak pernah memikirkan kau wujud di hadapan karena cinta mu
Dalam ingatan,kasih mu dalam genggaman,hangatmu dalam pelukan
Setiap detik kau tak pernah kulupakan..karena kau selalu dalam do aku...
Kau selalu dalm bibir ku.kau selalu dalam hatiku..

Kau yang jauh dari pandangan ....
Rindu ku menusuk kalbuku..setiap..ku dengar sayup panggilan mu
Seakan memanggil nama ku..
Kadang aku igin terbang menghampiri mu.. tapi daya ku tak sampai..
Kau yang jauh dari pandangan...

aq dan tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....

kepa seorg ayah yg berbhgia

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matam

kepergianmu

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

Rabu, 09 Juni 2010

kata mutiara

Cinta Yang Baik..,
Tidak ditimbulkn karena kecantikan...,
atau kemampuan......!!
Tetapi karena sikap dan kelakuan yang BaIk..."_"



""Cinta adalah Untuk Sorga dan...
sorga adalah untuk cinta............

cahaya terindah

cahaya rembulan tersenyum merekah,,,,,,"_"
cahaya bintang2 gemerlap indah,,,,,,"_"

cahaya mentari terpancar nyata,,,,,"_"
Q lihat cahaya yang jauh lebih indah...,,"_"
cahaya pancaran wajah mulia Rasul Muhammad Tercinta....."_"